CeritaSakti.com - Suatu pagi di tepi Danau yang indah, hiduplah sekumpulan burung Bangau. Mereka hidup berbahagia dan tidak kekurangan makanan karena banyaknya ikan yang hidup di dalam danau tersebut. Selain itu pemandangan yang indah juga membuat mereka betah disana.
Suatu ketika keluarga bangau telah kedatangan tamu sahabat mereka yang tinggal di dekat lautan yaitu sang Burung Camar, dengan senang hati para burung bangau menyambutnya dengan riang gembira.
Akan tetapi si Burung Camar terlihat murung, dia sangat sedih, lalu si Bangau pun bertanya kepada si Camar "Wahai Camar temanku, ada apakah gerangan engkau datang dengan wajah yang bermuram durja?".
Camar pun menjawab "Temanku Bangau yang baik hati maukah kau membantuku? di tempat kami telah tercemar para ikan-ikan mati dan airnya pun berbau tidak sedap sehingga kami kehilangan rumah kami dan makanan, kami bingung hendak lari kemana sedangkan kami hanya bisa hidup di sekitar lautan saja..."
"Sungguh malang nasibmu wahai Camar, dengan senang hati aku akan membantumu. Besok pagi aku akan mencari tahu kenapa hal ini bisa terjadi.." Jawab si Bangau. " Terima kasih wahai temanku.."
Keesokan paginya, berangkatlah si Bangau untuk mencari tahu penyebab ikan-ikan mati di daerah si camar Hidup.
Ditengah perjalanan Bangau melihat ada banyak manusia yang membuang sampah di sembarang tempat, di selokan, di sungai, dan ada juga sebagian dari mereka yang membakar sampah-sampah plastik sehingga udara di sekitarnya menjadi sangat berasap dan membuat burung-burung yang terbang di sekitar menjauh karena tidak tahan oleh asap dari plastik tersebut.
"Sungguh kasihan para burung yang tinggal di daerah ini mereka telah terusik dengan adanya asap yang menebal di udara." ujar si Bangau.
Perjalanan Si Bangau pun berlanjut dan kali ini dia melihat ada bangunan yang megah dan tinggi yang mengeluarkan asap hitam kelam ke atas langit, ada aliran sungai kecil di dekatnya yang berisi limbah pabrik, dan aliran tersebut menuju ke lautan.
"Ooh..ternyata ini yang membuat para ikan mati di tempat tinggal temanku si Camar, ternyata air limbah dan kotoran pabrik yang meracuni mereka..sungguh kasihan kau camar" gerutu si Bangau.
Akhirnya si Bangau pun kembali ke tempat dia berasal yaitu danau, dia menceritakan pengalamannya tersebut kepada temannya dan Bangau pun berkata, "Camar temanku tempat tinggalmu telah tercemar oleh limbah dari manusia yang telah buang sampah dan limbah di sebarang tempat, tinggallah disini bersama kami." "terimakasih wahai temanku Bangau engkau sungguh baik hati" balas si Camar.
Dan kini Si Bangau dan Si Camar pun hidup berdampingan dan saling berbagi makanan. Mereka hidup dengan bahagia.