Ceritasakti - Halo para pembaca yang budiman, selamat datang kembali di website kami yang sederhana ini, semoga para pembaca senantiasa sehat dan selalu dalam lindunganNya.
Pada kesempatan kali ini Ceritasakti akan mengulas tentang Cerita Seram Pemakaman Jenazah dari berbagai suku di Indonesia.
Banyak cara untuk menunjukkan kesedihan dan rasa duka cita ketika ditinggalkan oleh anggota keluarga atau kerabat yang meninggal dunia.
Bahkan ada yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mengembalikan perasaan sakit akibat kehilangan sosok orang yang paling dikasihi dalam dunia ini.
Berikut adalah beberapa Cerita Mistis yang cukup unik, dan hanya ada di Indonesia. Sebuah tradisi pemakaman suku yang ada di Indonesia dan hingga kini beberapa diantaranya masih dilakukan untuk menghormati para leluhur dan budaya mereka. Diantaranya adalah:
1. Pemakaman Balita Suku Toraja
Desa Trunyan adalah salah satu desa tertua yang terletak di pulau Bali, Indonesia. Di desa ini memiliki tradisi pemakaman yang unik.
Di desa Trunyan, ketika ada salah satu penduduk desa yang meninggal dunia mayatnya akan dibiarkan begitu saja di alam terbuka. Tradisi upacara ini disebut dengan nama Mepasah.
Mayat mepasah diletakkan dibawah pohon, uniknya mayat tersebut tidak akan berbau busuk malah berbau wangi.
Hal ini disebabkan karena keberadaan Pohon Taru Menyan yang berfungsi untuk menghilangkan bau bangkai mayat mepasah.
Di Desa Trunyan memiliki tiga lokasi pemakaman, yaitu:
- Sema Wayah, digunakan secara spesifik untuk mayat yang dimakamkan secara Mepasah.
- Sema Bantas, dipakai untuk jenis pemakaman khusus untuk mayat yang dikubur.
- Sema Nguda, dapat digunakan baik untuk pemakaman mayat Mepasah ataupun mayat yang dikubur.
Suku Dani berasal dari wilayah Pegunungan Tengah - Papua, Indonesia. Suku Dani mendiami keseluruhan Kabupaten Jayawijaya serta sebagian Kabupaten Puncak Jaya.
Keunikan dari pemakaman Suku Dani, apabila terdapat salah satu anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia Suku Dani diwajibkan memotong jari mereka.
Upacara pemotongan jari adalah merupakan simbol dari rasa sakit dan pedihnya seseorang yang telah kehilangan salah seorang anggota keluarganya.
Bahkan juga upacara ini dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah "terulang kembali" malapetaka yang telah merenggut nyawa seseorang di dalam sebuah keluarga yang berduka.
Tradisi upacara ini dilakukan dengan berbagai banyak cara, mulai dari menggunakan benda tajam seperti Pisau, Kapak, Parang atau juga dengan cara menggigit ruas jarinya hingga putus.