Rabu, 05 Juni 2024

Desa Tertinggi di Dunia Memukau Mata Manusia

CERITASAKTI - Melimpahnya keajaiban alam yang menakjubkan dan mencengangkan di dunia ini selalu menarik untuk kita pelajari. Salah satunya adalah Desa Tertinggi di Dunia Memukau Mata Manusia, terletak di ketinggian yang mengesankan menawarkan fatamorgana yang sanggup mengesankan pengunjungnya.


Letaknya yang di atas awan lima desa tertinggi di dunia berikut ini mampu menarik pengunjung bahkan peneliti dari seluruh dunia, meskipun tantangan ekstrem seperti suhu dingin dan udara tipis menjadikan lima desa tertinggi di dunia ini menjadi ujian ketahanan yang luar biasa bagi penduduknya.


lima desa tertinggi


1. Desa Nagar


Desa Nagar, terletak di wilayah Gilgit-Baltistan, Pakistan, pada ketinggian sekitar 2.438 meter (7.999 kaki) di atas permukaan laut adalah salah satu desa yang menawarkan pemandangan alam yang memukau dan memiliki warisan budaya yang kaya. Meskipun ketinggiannya tidak seberapa dibandingkan dengan desa-desa lainnya dalam bahasan kali ini, Nagar tetap termasuk salah satu dari lima desa tertinggi di dunia.


Terletak di Lembah Nagar, desa ini dikelilingi oleh pegunungan Himalaya yang megah dengan puncak-puncak yang setiap waktu berselimut salju. Penduduk disini hampir seluruhnya bermata pencaharian sebagai peternak dan petani. Desa ini juga terkenal dengan ladang pertanian yang subur, di mana penduduk setempat menanam berbagai jenis tanaman termasuk aprikot dan apelnya yang terkenal manis.


Warga Nagar sebagian besar adalah kaum Hunza, yang dikenal karena usia panjang dan gaya hidup sehatnya. Bahasa Wakhi dan Burusaski adalah bahasa yang umum digunakan di desa ini. Desa Nagar juga memiliki beberapa situs arkeologi dan bangunan bersejarah, termasuk benteng-benteng kuno yang mencerminkan masa kejayaan wilayah tersebut di masa lampau.


Nagar juga merupakan titik awal menuju berbagai jalur pendakian yang populer seperti jalur menuju Diran Peak dan Rakaposi. Tentunya desa ini menjadi tujuan favorit bagi para pendaki dan pecinta alam yang ingin mengeksplorasi keindahan alam Pakistan bagian utara.


Kehidupan di desa Lembah Nagar terbilang amat sederhana dan tenang dengan komunitas yang erat dan budaya yang masih kental. Perayaan tradisional seperti festival Nourus masih setia dirayakan dengan meriah, menunjukkan kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi dan hidup dalam harmoni selaras dengan alam sekitar mereka.


2. Desa Muktinath


Desa Muktinath terletak di distrik Mustang Nepal berada di ketinggian sekitar 3.710 meter (12.500 kaki) di atas permukaan laut, desa ini menawarkan panorama pegunungan yang luar biasa dengan pemandangan Gunung Dhaulagiri/Nilgiri dan Annapurna yang mempesona.


Selain letaknya berada di kettinggian desa ini juga dikenal karena situs keagamaannya yang suci. Alih-alih sebagai tempat ziarah desa ini menjadi destinasi spiritual yang sakral bagi umat Hindu dan Buddha. Memiliki kuil suci yaitu Kuil Muktinath, yang merupakan salah satu dari delapan tempat suci (Shakti Pethas) bagi umat Hindu. Kuil ini memiliki 108 pancuran air suci yang dipercaya dapat menghapus dosa jika mandi di bawahnya. Selain itu, di sini terdapat juga Jwala Mai Temple sebuah kuil kecil di mana api alami terus menyala dianggap sebagai perwujudan elemen suci bagi umat Buddha.


Penduduk Desa Muktinath sebagian besar adalah etnis Thakali yang mempraktikkan agama Buddha dan Hindu, bahasa yang paling umum digunakan adalah Nepali dan Thakali. Kehidupan sehari-hari penduduk desa berpusat pada pertanian dengan tanaman utama seperti gandum dan buckwheat.


Festival desa seperti Dashain dan Tihar dirayakan dengan penuh semangat oleh penduduknya, ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan turun-temurun masih terjaga dengan baik di tempat ini. Muktinath juga merupakan titik penting dalam rute trekking Annapurna Circuit, yang mampu menarik ribuan pendaki dan peziarah setiap tahunnya.


Selain daya tarik spiritualnya desa ini menawarkan keramahan penduduk lokal dan penginapan yang nyaman bagi para wisatawan. Meskipun desa ini selalu mengalami musim dingin yang berat, namun keteguhan dan keramahan penduduknya menjadikan Muktinath tempat yang siap menyambut dan menenangkan bagi pengunjungnya. 



3. Desa Kibber


Desa Kibber, terletak di Lembah Spiti, Himachal Pradesh, masih bagian negara India. Terletak pada ketinggian sekitar 4.270 meter (14.000 kaki) di atas permukaan laut kibber adalah salah satu desa tertinggi yang dihuni secara permanen di dunia. Penduduknya sebagian besar merupakan suku lokal bernama Brokpa yang hidup dari bertani atau berternak.


Wilayah Kibber dikelilingi oleh lanskap yang dramatis sekaligus gersang, tentunya memberikan pemandangan yang menakjubkan dan atmosfer yang sangat khas. Desa ini juga terkenal dengan rumah-rumah batu tradisional yang dicat putih yang dibangun dengan gaya arsitektur unik untuk menahan cuaca ekstrem di dataran tinggi.


Penduduk Kibber sebagian besar adalah komunitas Buddhis dan desa ini memiliki beberapa gompa (biara) yang penting termasuk Key Monastery yang bersejarah. Seperti yang tertulis tadi bahwa kehidupan di Desa Kibber berputar di sekitar kegiatan pertanian dan peternakan dengan penduduk setempat menanam barley dan kacang-kacangan serta memelihara yak dan domba.


Musim dingin di Kibber sangat keras dengan salju tebal yang sering memutus akses menuju desa. Namun, penduduknya terkenal dengan ketahanan dan adaptasi mereka terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Festival-festival lokal seperti Losar (Tahun Baru Tibet) tetap dirayakan dengan antusiasme yang tinggi dengan menampilkan tarian-tarian tradisional dan ritual keagamaan.


Tempat ini menarik banyak wisatawan dan peneliti yang tertarik pada keindahan alam dan kekayaan budaya Lembah Spiti. Selain itu Desa Kibber juga merupakan bagian dari Kibber Wildlife Sanctuary, yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna langka termasuk snow leopard yang saat ini sangat sulit ditemui.


4. Desa Yincang


Terletak pada ketinggian sekitar 5.100 meter (16.700 kaki) di atas permukaan laut, Yinca atau disebut Desa Yincang adalah sebuah oase tenang yang terletak di pedalaman Tiongkok dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan seperti pegunungan bersalju dan padang rumput luas serta perbukitan yang hijau dan sungai-sungai yang mengalir dengan lembut menyusuri lembah-lembah.


Kehidupan di Desa Yincang tercermin dalam harmoni antara manusia dan alam sekitarnya. Penduduk desa hidup dalam rumah-rumah tradisional yang terbuat dari batu dan kayu, jelas ini menunjukkan warisan budaya yang tak terhingga nilainya. Pertanian menjadi nadi ekonomi desa ini dengan ladang-ladang yang subur menghasilkan berbagai macam hasil pertanian mulai dari beras hingga sayuran. Komunitas di desa ini juga terkenal akan kerajinan tangan yang rumit seperti anyaman bambu dan pembuatan kain tradisional khas yincang.


Meskipun terpencil desa ini tidak tertinggal dalam hal keagamaan dan kepercayaan. Kehidupan spiritualitas di sini sangat terpengaruh oleh budaya maupun agama Tibet, dengan banyak penduduknya masih menjalankan tradisi-tradisi leluhur mereka di kuil-kuil kuno yang masih digunakan untuk persembahan dan ritual.


Desa Yincang adalah tempat di mana tradisi berpadu dengan kehidupan modern secara harmonis menjadikannya destinasi yang menarik bagi para pelancong yang mencari kedamaian dan keaslian di tengah keindahan alam yang menakjubkan.


5. Desa La Rinconada


Desa La Rinconada terletak di pegunungan Andes negara Peru adalah salah satu pemukiman tertinggi di dunia saat ini, dengan ketinggian sekitar 5.100 meter (16.700 kaki) di atas permukaan laut. Tempat ini dikenal sebagai pusat pertambangan emas yang ekstrem di mana ribuan pekerja dari berbagai penjuru mencari peruntungan di tambang-tambang tradisional.


La Rinconada memiliki iklim yang sangat keras dengan suhu dingin seringkali turun di bawah titik beku yang menusuk tulang dan udara tipis yang membuat pernapasan terasa sulit. Penduduk desa ini kebanyakan adalah para penambang yang bekerja di bawah kondisi berat dan tanpa peralatan modern mengikuti sistem informal yang disebut "cachorreo," di mana mereka bekerja tanpa upah tetap dan mendapatkan bagian kecil dari emas yang ditemukan.


Kehidupan di La Rinconada terbilang amat menantang dengan minimnya infrastruktur dan fasilitas dasar seperti air bersih dan layanan kesehatan. Desa ini juga tidak memiliki sistem sanitasi yang memadai sehingga masalah lingkungan dan kesehatan menjadi isu serius.


Meski kondisi hidupnya keras La Rinconada memiliki komunitas yang dinamis. Penduduk desanya berasal dari berbagai daerah di Peru yang tentunya membawa serta tradisi dan budaya masing-masing. Pasar lokal yang ramai dan perayaan-perayaan khas seperti festival Virgen de la Candelaria menjadi ajang bagi penduduk untuk berkumpul dan merayakan kehidupan meskipun dalam keterbatasan.


Desa La Rinconada ini menjadi simbol keteguhan dan perjuangan manusia dalam menghadapi kondisi alam yang sangat brutal. La Rinconada menawarkan gambaran nyata tentang kehidupan di ketinggian ekstrem di mana harapan dan realitas saling berbenturan setiap hari.


Begitulah gambaran lima desa tertinggi di dunia pun memiliki pesona dan karakteristiknya sendiri. Meskipun kehidupan di ketinggian dapat menjadi tantangan yang besar, nyatanya penduduk setempat telah mengatasi rintangan tersebut dan membangun masyarakat yang kuat, harmonis dan beragam. Dari Nagar Pakistan hingga La Rinconada di Peru keindahan alam dan keuletan manusia bersatu dalam desa-desa ini menjadikannya tempat yang pantas dikunjungi sekaligus dihormati. (E/S)