CERITASAKTI - Di pinggiran sebuah kota, berdiri sebuah Gedung Sekolah Angker yang telah lama terbengkalai dan ditinggalkan. Kabarnya, Gedung sekolah angker ini menyimpan banyak misteri dan cerita seram yang menghantui siapa saja yang berani mendekatinya.
Nampak sebuah Gedung sekolah tua dengan cat yang sudah
mengelupas dan jendela-jendela yang retak bahkan pecah. Suasana langit malam yang
mendung dengan kilatan petir yang sesekali menyambar, menambah kesan angker
Gedung sekolah tua tersebut.
Suatu malam, sekelompok remaja yang penasaran memutuskan
untuk memasuki gedung sekolah angker tersebut. Ketika baru saja memasuki salah
satu ruang kelas yang penuh dengan debu dan gelap. Hawa dingin menusuk kulit
sudah menyambut kedatangan para remaja itu.
Terlihat sebuah ruang kelas yang berantakan, meja dan kursi
yang tersusun tidak rapi, papan tulis usang dan kotor, serta jendela-jendela
yang tertutup debu. Senter yang dibawa oleh para remaja tersebut menjadi
satu-satunya sumber cahaya malam itu.
Mereka pun terus berjalan menyusuri lorong sekolah yang
panjang dan kotor. Suara langkah kaki mereka menggema di antara dinding gedung,
semakin menambah ketegangan di udara.
Suasana seram lorong sekolah yang panjang dengan lampu-lampu
yang berkedip-kedip. Dinding yang penuh dengan coretan dan cat yang mengelupas.
Bayangan para remaja terlihat samar-samar di dinding.
Lalu mereka sampai di ujung lorong, di ruang belajar musik
yang gelap terasa sangat dingin dan mencekam. Di sudut ruangan, nampak sebuah
piano tua, beberapa tutsnya sudah rusak dan pastinya tidak berfungsi lagi.
Tiba-tiba, tanpa ada yang menyentuh, piano itu mengeluarkan suara horror yang
mengerikan. Salah satu dari mereka cepat-cepat menutup pintu ruangan itu
kembali.
Mereka terus melangkah menyusuri ruangan demi ruangan, hingga
sampai di sebuah ruangan yang di penuhi rak-rak buku yang berdebu dan
terabaikan. Aura perpustakaan itu menyimpan sisa-sisa kisah kelam. Salah satu
dari mereka menemukan buku catatan usang yang berisi coretan-coretan aneh.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di lorong depan
perpustakaan. Mereka semua melihat bayangan samar yang bergerak dengan cepat.
Suara orang bergumam halus terdengar, membuat mereka semakin ketakutan.
Hendak saja mereka mau keluar dari ruangan itu, pintu
ruangan tiba-tiba terkunci dengan sendirinya. Suara tertawa pelan terdengar
dari balik pintu, mereka terjebak dalam ketakutan yang luar biasa.
Dalam kepanikan, tiba-tiba muncul sosok hantu kepala sekolah
dengan wajah pucat dan tatapan mata yang kosong. Dia mengenakan seragam kepala sekolah
usang dan melayang mendekati para remaja yang ketakutan. Dengan senyum
menyeramkan, hantu itu mendekat, malam itu menjadi mimpi buruk yang nyata bagi
mereka.
Dengan sisa-sisa keberanian, mereka menabrak pintu
perpustakaan yang terkunci dengan sekuat tenaga, lalu berlari menyusuri lorong
demi lorong, mencari jalan keluar dari ketololan mereka sendiri. Jeritan dan
suara langkah kaki mereka menggema di seluruh bangunan sekolah.
Akhirnya, mereka berhasil keluar dari Gedung sekolah angker
itu. Para remaja berdiri di luar gedung terengah-engah dan kelelahan. Namun,
ketika mereka menoleh ke belakang, Gedung sekolah angker itu lenyap begitu saja
tanpa bekas, hanya ada ladang kosong dengan kabut tipis yang menutupi, meninggalkan
pertanyaan yang tak terjawab di pikiran mereka masing-masing.
Kini mereka sadar bahwa di dunia ini ada hal-hal yang lebih
baik dibiarkan tetap menjadi misteri. Seperti keberadaan Gedung Sekolah Angker
itu yang akan selalu menjadi bagian cerita seram di daerah tersebut.
Selesai